Sejalan dengan pesatnya kebutuhan pemustaka yang kian kompleks maka perpustakaan kini perlu menyesuaikan diri terutama dalam hal penyediaan dan penataan tata ruang perpustakaan. Penataan tata ruang harus dimaksimalkan guna meningkatkan minat baca pemustaka yang datang. Dalam pengaturan tata ruang perpustakaan agar nyaman dan aman maka diperlukan adanya ilmu tata ruang. Ilmu tata ruang di perpustakaan sangat dibutuhkan karena merupakan salah satu aspek pembinaan perpustakaan yang memiliki pengaruh dan peran yang sangat besar dalam memperlancar pelaksanaan fungsi perpustakaan. Keberadaan sistem area di perpustakaan pun harus menyatu dengan kondisi dan bentuk bangunannya agar sesuai dengan standar kenyamanan dan keamanan ruang perpustakaan.
pedoman tata ruang dan perabot perpustakaan umum
Pedoman Tata Ruang dan Perabot Perpustakaan Umum

Pada saat masuk ke area penerimaan perpustakaan setidaknya terdapat papan petunjuk yang jelas sesuai dengan pola induk infrastruktur perpustakaan. Contohnya jika perpustakaan tersebut milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, maka di area penerimaan pun terdapat papan tulisan seperti "Perpustakaan Umum DKI Jakarta". Lalu pada area penerimaan perpustakaan harus mencerminkan adanya interaksi sosial dan fungsional, baik antara pemustaka dengan pemustaka, pemustaka dengan petugas perpustakaan maupun petugas dengan pimpinan. 

Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang tersedia pada area penerimaan perpustakaan umum biasanya terdapat:
#Lobi
lemari pentipan barang, papan display, pameran, kursi tamu, meja informasi dan kursi petugas, tempat penitipan tas.
#Area Penerimaan
meja dan kursi sirkulasi, kereta buku, lemari arsip, komputer untuk mengakses katalog, barcode reader.

Lalu dalam penyediaan tata ruang perpustakaan khususnya area penerimaan, terdapat pula aspek-aspek penting yang harus diperhatikan, diantaranya adalah:
#Penerangan dan Ventilasi
Penerangan pada area penerimaan harus diatur sehingga tidak terjadi penurunan daya tarik pemustaka untuk berkunjung. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menghindari sinar matahari langsung serta memilih jenis lampu yang dapat memberikan taraf penerangan yang tepat dengan kebutuhan area penerimaan. Ventilasi pun harus diperhatikan pula agar ketika pemustaka masuk ke area ini, pemustaka merasakan adanya pertukaran udara yang baik dan tidak pengap. 

#Pengamanan
Untuk menjaga keamanan pada area penerimaan, perpustakaan perlu melakukan pengawasan terhadap keamanan bahan pustaka itu sendiri, seperti menggunakan sistem perencanaan satu jalur masuk dan satu jalur keluar untuk memudahkan pengawasan terhadap pemustaka yang datang.

#Penggunaan Rambu-Rambu
Rambu-rambu dalam area penerimaan selain untuk memperindah ruangan juga membantu pemustaka menemukan dan memanfaatkan koleksi dan area-area fasilitas perpustakaan secara maksimal. Rambu-rambu dibuat dalam bentuk tulisan, simbol maupun gambar. Di dalam penempatan rambu-rambu pada area penerimaan biasanya menggunakan metode digantung diplafon, ditempel di dinding atau dibiarkan berdiri diatas lantai atau perabot perpustakaan.

#Pewarnaan
Warna juga memegang peranan penting dalam menciptakan kesanan umum pada area penerimaan. Penggunaan warna pada area ini harus dapat memberikan first impression yang baik sebagai citra perpustakaan tersebut.

#Penataan Dekorasi
Dekorasi yang menarik dapat menambah ketertarikan pemustaka dan mengakibatkan pemustaka betah berlama-lama di perpustakaan tersebut.

Tata Ruang Area Penerimaan di Perpustakaan Umum (Perpustakaan Freedom Institute Jakarta)

perpustakaan freedom institute
A. Penggunaan Rambu-rambu di atas meja sirkulasi area penerimaan 



lobi perpustakaan freedom institute
B. Lobi area penerimaan Perpustakaan Freedom Institute



pameran di perpustakaan freedom institute
C. Pameran Patung dan benda tradisional di Perpustakaan Freedom Institute


 Gambar-gambar di atas merupakan salah satu area penerimaan pada perpustakaan umum di Indonesia, tepatnya pada Perpustakaan Freedom Institute yang beralamatkan di Wisma Bakrie, Jl. H. R. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan. Pada gambar A menampilkan area meja sirkulasi yang terdapat rambu-rambu berupa empat simbol, yakni dilarang membuang sampah sembarangan, dilarang memotret menggunakan kamera, lalu terdapat simbol dilarang makan dan minum, dan dilarang berisik. Lalu pda gambar B diperlihatkan area lobi perpustakaan freedom institute yang cukup luas dan memperlihatkan sisi atap perpustakaan dengan design yang unik. Dibagian sisi kanan pun terlihat meja tamu menggunakan perabot yang serba minimalis. Lalu pada gambar C area penerimaan perpustakaan ini juga memperlihatkan pameran kecil berupa patung dan benda tradisional yang berwarna senada,

Harapan penulis terhadap penataan tata ruang dan perabot perpustakaan umum di Indonesia, khususnya pada area penerimaan agar lebih memperhatikan penyajian area ini sehingga dapat memberikan kesan mendalam pada pemustaka saat pertama kali berkunjung. Jika kesan pertama area penerimaan akan menimbulkan rasa menyenangkan dan kagum, maka tidak menutup kemungkinan perpustakaan umum tersebut akan dikunjungi berkali-kali oleh pemustaka namun sebaliknya jika kesan pertama pada area penerimaan tidak bagus, maka kemungkinan juga bahwa pemustaka tidak ingin berkunjung kembali ke perpustakaan umum tersebut.


Daftar Pustaka

Astutik, Sundari. Juni. 2016. "Menata Ruang Perpustakaan Guna Menarik Minat Baca." diakses di https://digilib.isi-ska.ac.id/?p=709 
Atmodiwirjo, Paramitha, dkk. 2009. Pedoman Tata Ruang dan Perabot Perpustakaan Umum. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI.
Handisa, Rattahpinnusa Haresariu. "Desain Tata Ruang Perpustakaan".  
 http://www.academia.edu/31826138/DESAIN_TATA_RUANG_PERPUSTAKAAN


 Artikel ini untuk Memenuhi Tugas Kelompok Ujian Akhir Semester Tata Ruang Perpustakaan, Nim: 11160251000052. Dosen Pengampu : Lili Sudria Wenny, M.Hum.