Tak terasa Asian Games 2018 di Indonesia telah usai. Sorak meriah saat Opening Ceremonies dan Closing Ceremonies Asian Games masih saja terbayang kemeriahannya oleh masyarakat Indonesia maupun alit dan tamu luar negeri. Tidak sedikit para atlit yang mengakui bahwa masyarakat Indonesia sangat antusias dengan ajang olahraga ini dan menurut mereka kita  memang layak berperan jadi tuan rumah Asian Games di Jakarta- Palembang. 

ceremonies asian games 2018
Closing
Hasil gambar untuk opening ceremony asian games 2018
Ceremonies

Begitupun dengan kami, para sukarelawan Asian Games yang masih kental kerinduannya terhadap setiap euforia, suka, dan duka yang kami rasakan. 10.000 kata saja susah untuk mengungkapkan bagaimana rasa yang terliput di hati kami ketika kami siap bekerja menjadi volunteer hingga acara ini usai. 

atlit india asian games
Athlete 
iran team asian games

volunteer athlete village
volunteer athlete village

"Indonesia is very friendly, and you are such a nice girl. Terima kasih, you are angle." kata contingen India kepada salah satu volunteer atas rasa terima kasihnya telah bekerja keras untuk membantu mereka. Mendengar ucap seperti itu saja, amat membuat kita senang bahkan rasa lelah usai bekerja seakan tidak terasa sama sekali. Berlebihan mungkin, tapi memang itulah yang kami rasakan.

Mengenang hampir satu bulan lamanya saya menetap di wisma atlit kemayoran, tempat dimana saya mengabdi untuk negara. Membantu contingen dalam mewujudkan misi dan perjuangan keringat mereka. Tidak luput bantuan juga dari rekan volunteer, maupun tim lain dalam mengemban tugas ini. Jika boleh berbagi kisah, saya ingin menceritakan pengalaman sedikit ketika saya ditugaskan menjadi bagian dari sejarah pada departemen transportasi wisma atlit. 


shift kerja asian games
shift kerja asian games

liaison officer dan noc assistant asian games
Liaison officer dan NOC assistant asian games 2018

Bangun di jam 6 pagi untuk memulai hari kerja ku. “Suasana yang asing dari kehidupan asli” batinku sambil membayangkan rasanya bekerja satu bulan lamanya di wisma atlit kemayoran. Tak menyangka bahwa di hari pertama ku bekerja, banyak hal yang membuat aku beserta tim shiftku kesulitan. Contingen kazakhstan dengan lugas menampakkan wajah yang sedikit masam menghampiri meja kerja shift ku dan berbicara dengan nada tegas, seolah-olah meminta kita untuk mengabulkan permintaannya saat itu juga. Yap itulah hari pertama ku bekerja, mendapat omelan dari warga negara asing, mengantar mereka menuju shelter (tempat menunggu kendaraan) meskipun sempat salah arah. Coba bayangkan betapa malunya aku mengantar mereka tetapi salah arah. Malu dan rindu jika mengingat-ngingat salah satu moment itu.

Hari-hari selanjutnya aku belajar-belajar, secara professioal dan maksimal. Shift pagi, siang, dan malam dengan segala kehectic-annya dapat terhandle akhirnya atas segala kerjasama kami volunteer. Lalu 28hari pun datang. Menandakan bahwa masa kerjaku bertemu, berbincang, menemani contingen menuju shelter telah usai. Yah tak kuasa lagi aku menahan rindu:(

volunteer asian games
volunteer asian games

Indonesia di peringkat ke-4 untuk kami hanyalah bonus, kesan baik di benak tamu luar negeri itulah yang terpenting. Meskipun tak jarang juga jika para contingen yang mengeluh dan komplain kepada kami, satu hal yang kami yakini kami telah melakukan segala hal yang terbaik untuk Indonesia dan untuk para tamu Indonesia. Aku baru sadar semua hal yang telah aku alami kemarin adalah nyata, memori yang tidak bakal bisa dihapus ternyata.
Meskipun terkena virus pun, kami takkan pernah lupa. selamanya.

Sukses Indonesia. Terimakasih Asian Games 2018. Aku Rindu





Salam,
Volunteer💓