Yang ku tau saat ini, kemauan manusia tidak bisa diatur dan
dikekang. Semua bebas berpendepat, semua bebas berkehendak. Aturan, norma dan
adat hanya tampang.
kita bersembunyi dari keburukan. Kita bersembunyi dari
kebaikan.
Semua bisa dilakukan semaumu dalam kemayaan dunia.
Gedung Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta |
Hai semua, balik lagi dengan tulisan ku kali ini. Semoga kamu
bisa menyimaknya hingga akhir tulisan, dan ada manfaat yang bisa kamu petik
dari tulisan ku. Semoga saja☺
Artes liberales namanya, sebutan dari pendidikan humaniora
awal yang kemudian berkembang pada era empirium romawi. Artes liberales berasal
dari bahasa latin, yang mengandung arti tentang mempelajari studi kemanusiaan.
Apakah pelafalan “Artes
Liberales” sulit bagi kalian? Lalu bagaimana jika kita mengucapkan kata
humaniora? Sedikit lebih mudah kan? Yap kita ambil saja kata humaniora jika
begitu. Tetapi jika kalian ingin terlihat keren, boleh saja mengucapkan kata
artes liberales untuk membahas studi tentang kemanusiaan.👍
Yah betul dugaan kalian, aku ingin mengungkit kata
kemanusiaan saat ini.
Apa reaksi kalian ketika mendengar kata kemanusiaan?
Apakah kamu ingat bagaimana kamu melakukan “something”
tentang kemanusiaan..... Pada saat ini, saat dimana
kamu selalu memegang benda elektronik favoritmu itu?
Masih ingatkah kamu tentang bagaimana
bisa memanusiaakan dirimu lalu memanusiakan orang lain selain dari mengingat untuk membuka social media di hp mu?
Aku ingin memberi pertanyaan diatas, sebagai PR untuk bisa
kalian ilhami di diri kalian sendiri. Semoga kita mendapat jawaban penuh arti,
sebagai petunjuk kita dalam berarah saat ini.
Hakikatnya ya guys kata humaniora atau artes liberales adalah ilmu yang
bersentuhan dengan nilai kemanusiaan yang mencakup studi agama, seni, filsafat,
sejarah dan ilmu-ilmu bahasa. Sebutan humaniora ini sangat erat kaitannya dengan
nama fakultasku. Adab dan Humaniora. Baru-baru ini telah terselenggaranya suatu
diskusi di Fakultas Adab dan Humaniora dengan tema Islam Di Indonesia Dan Disruption Teknologi Informasi: Studi Kajian
Ilmu-Ilmu Humaniora.
Kajian ilmu humaniora yang dikaitkan dengan fenomena
disruptive teknologi memang layak untuk dikaji dan digali kedalamannya oleh
semua kalangan usia.
Perkembangan teknologi yang terus menerus dan tak
terkendali dapat mengikis kepedulian manusia terhadap sekitar, bahkan aqidah
akhlak manusia itu sendiri. Pada diskusi tersebut dikatakan bahwa aqidah akhlak
manusia seharusnya bisa diiringi dengan penggunaan teknologi yang baik agar
konsep hablu minannas tidak tergerus oleh berbagai zaman. Terbukti bahwa dalam
kegelapan maya, semua orang bebas bersuara dan pada akhirnya luput pada hoax
yang merugikan dan menjadi toxic untuk kehidupan nyata manusia.
Nilai agama memang harus turut dilibatkan dalam penggunaan teknologi saat ini dan yang akan datang, yuk kita simak diskusi menarik ini lebih dalam pada artikel satu ini >>> Tantangan Ilmu Humaniora di Era Disrupsi Teknologi
Nilai agama memang harus turut dilibatkan dalam penggunaan teknologi saat ini dan yang akan datang, yuk kita simak diskusi menarik ini lebih dalam pada artikel satu ini >>> Tantangan Ilmu Humaniora di Era Disrupsi Teknologi
13 Komentar
bener dek ayu hape bisa membuat kita lupa sama orang sekitar ya
BalasHapusyap ka, tetapi jika bisa disiasati dengan hal2 positif bisa ko merubah persepsi itu ka. semangat ya:)
HapusWih keren juga
BalasHapusthanks bang
Hapuscara agar lebih aware terhadap sekitar gimana ya?
BalasHapusHapus medsos om..
Hapusbangun kepekaan terhadap kehadiran atau keberadaan org lain, bisa jd cara utama ka:) semoga membantu
Hapusbener juga kata spongebob
BalasHapushehehehe spongebobnya ilang ka:)
HapusTernyata tak sesulit judulnya, mantul diyy👌🏻
BalasHapushehe maaf ka kalo judulnya terbilang sulit dipahami:p
HapusMotto kampus gue: cerdas dan humanis. Bahahahaahhahahahahha
BalasHapuswah satu paket, salut!:)
Hapus