Source: Sindonews.net |
Dengan perkembangannya yang tak bisa dikendalikan maka sudah diprediksi bahwa kemajuan teknologi informasi yang begitu pesat ini menyebabkan terjadinya disruptif teknologi di Negara-negara di dunia. Disruptif teknologi akan mendisrupsi berbagai aktivitas manusia, termasuk di dalamnya bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta pendidikan tinggi, disrupstif banyak membuat sebagian dari kita mengalami missleading, salah persepsi dan kekacauan informasi. Kekhawatiran akan disruptif teknologi nyatanya juga dibarengi dengan kebanggaan masyarakat di dunia yang telah melahirkan berbagai inovasi teknologi dan membuat segala sesuatu pekerjaan menjadi lebih mudah dan efektif. Seperti hadirnya inovasi Artificial Intelligence yang memungkinkan suatu sistem bisa berpikir seperti manusia. Hmm lalu apakah suatu sistem benar dapat diciptakan seperti layaknya otak dan hati manusia? Beberapa ilmuwan hectic di teknologi ini terus menerus melakukan penelitian dan pengembangan agar sasaran benar-benar berhasil. Oleh karena itu kecepatan dalam beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan mengikuti arus perilaku masyarakat menjadi kunci utama pustakawan agar tidak terperosok dan tenggelam dalam lautan teknologi informasi di era ini dan di era yang akan datang.
Kuatnya pengaruh perkembangan teknologi informasi membuat perubahan struktur institusi sosial masyarakat, yang berdampak pada lahirnya beberapa istilah dalam penyebutan generasi, salah satunya ketertarikan saya jatuh pada generasi millenial. Bagi perpustakaan pun adaptasi layanan dan transisi perubahan wajib dilaksanakan untuk mengakomodasi kebutuhan berbagai lapisan usia masyarakat, salah satunya kebutuhan generasi “millenial”. Lalu apa saja ya yang menjadi karakteristik millenial dalam pencarian informasi?
#Informasi yang diterima langsung diyakini sebagai sebuah fakta
#Informasi
langsung dibagikan kepada orang lain tanpa dicari sumber keasliannya
#Judul
berita dianggap sebagai sebuah kesimpulan
#Generasi
Millenial yang lahir di atas tahun 90-an banyak mengambil sumber-sumber
secara instan, terutama dari internet.
Lalu apakah perpustakaan masih
dianggap relevan dalam menghadapi era disruptif ini? Salah satunya dalam menghadapi
digital divide? yap saya pun sebagai calon sarjana ilmu perpustakaan tidak bisa memastikan apakah perpustakaan masih terus relevan....... Tapi satu hal saya selalu percaya masih ada segelimpang asa bagi pustakawan untuk bisa tetap eksis dan membangun ikatan-ikatan dengan millenial. Lalu apa saja yang pustakawan dapat lakukan?
#Pustakawan sebagai penggerak literasi Informasi
Sebagai bagian terpenting perpustakaan,
pustakawan harus mampu aktif bersama-sama dengan pustakawan lain untuk
menjadikan perpustakaan sebagai learning
center, ruang dalam melakukan pelatihan dan inovasi, dan mungkin sebagai
sebuah komunitas. Pustakawan juga dapat
memberikan bimbingan melalui kegiatan literasi informasi dan penerapan konsep
manajemen pengetahuan di perpustakaan. Keabsahan dan nilai informasi yang
dimiliki oleh perpustakaan menjadi jawaban dalam mengakomodasi kebutuhan millenial.
#Pustakawan mengembangkan kemampuan dan keahliannya dalam
literasi digital
Mungkin ini adalah peran yang cukup sulit, terlebih pada
pustakawan senior (usia 50tahun ketas), tetapi bagaimana jika mulai dari kita? setidak-tidaknya pustakawan mampu memiliki pengetahuan dan keahlian yang berhubungan dengan pengetahuan dasar tentang ilmu informasi, sumber-sumber informasi, akses informasi, manajemen dan penelitian serta kemampuan untuk menyediakan layanan informasi dan pengetahuan di perpustakaan. Contoh diantaranya yaitu dengan :
#Mampu secara strategis melakukan
pencarian informasi dalam basis data maupun internet;
#Memberi konsultasi maupun referensi
pencarian informasi (Chatting, telfon,
e-mail)
#Menggunakan mesin pencari dan web
directories;
#Mengemas informasi sesuai dengan kebutuhan millenial, dengan melihatnya dari segala daya tarik yang diinginkan millenial;
#Mengemas informasi sesuai dengan kebutuhan millenial, dengan melihatnya dari segala daya tarik yang diinginkan millenial;
#Mengidentifikasi dengan tepat kemauan
dan kebutuhan millenial;
#Cegah penyebaran hoax;
#Menjadi komunikator yang baik, dan ramah kepada Millenial!
Identifying Digital Librarian Competencies According to the Analysis of Newly Emerging IT-based LIS Jobs in 2013 |
Lalu menurut Bapak Wiratna Tritawirasta, selaku kepala seksi otomasi di Perpustakaan Nasional RI, pustakawan juga harus bergerak dalam memobilisasi pengetahuan untuk masyarakat. Tak terpungkiri untuk millenial, Di antaranya pustakawan harus:
#Bermakna dinamis, pro aktif, giat dan aktif dalam bidang kepustakawanan;
#Membangun cara-cara baru dalam mengembangkan kompetensinya dengan melakukan terobosan agar layanan perpustakawan dan kepustakawanan dapat berkembang;
#Menggerakkan pengetahuan yang tersedia di perpustakaan agar dapat dimanfaatkan secara aktif dan lebih luas;
#Pustakawan harus ikut serta dalam forum-forum perpustakaan digital.
Mungkin dari langkah-langkah ini bisa
membuat perubahan yang akomodatif baik dari pranata perpustakaan dan cara
pandang pribadi pustakawan dalam memberikan layanannya kepada Millenial.
Salah satu perubahan transisi yang bersifat akomodatif adalah mengajak millenial sebagai partner dalam pencarian kebutuhan informasi bukan dengan mengabaikan kebutuhan mereka yang begitu kompleks. Dan terpenting lagi yang diingat adalah kenali karakteristik millenial lebih dalam!
Salah satu perubahan transisi yang bersifat akomodatif adalah mengajak millenial sebagai partner dalam pencarian kebutuhan informasi bukan dengan mengabaikan kebutuhan mereka yang begitu kompleks. Dan terpenting lagi yang diingat adalah kenali karakteristik millenial lebih dalam!
Sumber Bacaan : Tritawirasta, Wiratna. 2018. Peran Perpustakaan dalam Meningkatkan Literasi Informasi (Power Point Slides). Diperoleh dari Seminar Nasional Literasi Publik Indonesia Siap Internet Sehat pada tanggal 27 November 2018.
7 Komentar
Wahhh mantap
BalasHapusthankyou, sering-sering berkunjung:)
HapusBarakillah fii ilm yaa ukh
BalasHapusAku anak millenial banget nih ka
BalasHapusWah pas tuh ka sering2 berkunjung ke blog ku ya:)
Hapuskereen artikelnya, trend & kekinian.
BalasHapusTerimakasih banyak bapak👍😁
BalasHapus